PADANG PANJANG – Pemerintah Kota Padang Panjang membantah telah mengabaikan Islamic Center, salah satu Mesjid terbesar di Kota Serambi Mekah tersebut.
Penegasan itu disampaikan sekaligus membantah isu yang berkembang di tengah masyarakat setempat.
“Sebelumnya kami berterima kasih atas perhatian masyarakat yang selalu mengawasi kinerja pemerintah. Namun perlu kami tegaskan, hingga saat ini Pemerintah Kota tak sedikit pun mengabaikan Islamic Center yang menjadi Icon Kota Padang Panjang,” ungkap Sekretaris Daerah Kota Padang Panjang, Sonny Budaya Putra, Jum’at (25/9/2020)
Dikatakan Sonny Budaya Putra, dua tahun terakhir Pemerintah Padang Panjang selalu mengokasikan anggaran untuk Islamic Center, baik untuk pembangunan, perawatan hingga operasional di Islamic Center. Bukti keseriusan Pemerintah dalam mengurus Islamic Center dapat dilihat dari progres pembangunan yang telah terlaksana setiap tahun.
“Pada tahun 2019 telah direalisasikan anggaran sebesar Rp1,9 Milyar untuk pengerjaan penyempurnaan bangunan Islamic Center berupa pintu masuk, penyambungan tangga depan dan pelataran plaza, tangga bawah menara serta finishing bagian depan bangunan dan taman selasar, pembuatan ground tank dan roof tank untuk menjamin ketersediaan air bersih serta penyelesaian jalan menuju Islamic Centre senilai 7 milyar rupiah,” sebut Sonny.
Sedangkan untuk biaya operasional, pengelolaan kegiatan Islamic Center setiap tahun selalu dianggarkan dalam APBD. Khusus pada APBD Tahun 2020 ini telah dialokasikan anggaran sebesar Rp725 juta untuk operasional Islamic Centre di Bagian Kesra yang mana didalamnya mencakup biaya operasional harian, kebersihan dan operasional badan pengelola Islamic Center.
“Kami juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp298 juta untuk pemeliharaan sarana dan prasarana Islamic Centre pada Dinas Pekerjaan Umum. Pada tahun ini juga akan dilanjutkan penyelesaian basement untuk lokasi perkantoran organisasi keagamaan dan pembenahan lokasi parkir.” ujarnya.
Walikota Padang Panjang, Fadly Amran saat Sidang Paripurna menyampaikan, dalam rangka meningkatkan pengelolaan dan pengembangan Islamic Centre, pada tahun 2021 akan dilakukan review disain secara keseluruhan.
Disamping itu untuk mendukung keberadaan Islamic Centre juga telah dilakukan kerjasama dengan Kementerian Agama dengan membangun MAPK, dimana untuk tahun 2019 telah dilaksanakan melalui APBN sebesar Rp12,5 miliar rupiah untuk pembangunan asrama siswa, dan pada tahun anggaran 2021 direncanakan akan ada tambahan anggaran untuk lanjutan pembangunan MAPK tersebut sebesar Rp8 miliar rupiah.
“Selain melalui APBD Kota Padang Panjang kita kami sedang berupaya mendapatkan anggaran untuk penyelesaian pembangunan kawasan Islamic Centre melalui pemerintah pusat (Kementerian PUPR) dengan mengajukan proposal pembangunan sebesar Rp62 miliar yang mencakup penyelesaian landscape secara keseluruhan, masjid dan convention hall,” sebut Fadly Amran.
Selain itu, sebut Fadly, juga diajukan proposal ke Pemerintah Propinsi Sumatera Barat sebesar Rp4,6 miliar rupiah untuk penyelesaian lantai basement, selasar, plaza yang dilengkapi dengan air mancur, plavon, lampu jalan dan parkir. Untuk itu kami mohon dukungan kita semua, terutama dukungan dari anggota DPRD Kota Padang Panjang.(rajo alam)
Editor: Yusiana
Komentar post