KOTA Sawahlunto sebagai daerah jiran atau tetangga yang secara geografis berdekatan, berhadap-hadapan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Tanah Datar. Begitupun secara demografis, Sawahlunto dan Tanah Datar memiliki hubungan yg sangat erat dan emosional, hingga kalau diibaratkan sudah seperti ‘saudara kandung’.
Betapa tidak, bila ditilik lebih lanjut secara historis sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, pada Oktober 1945 dibentuk administrasi pemerintahan Kabupaten Tanah Datar dengan ibukotanya Sawahlunto yang wilayahnya meliputi beberapa kewedanan, yaitu Batu Sangkar, Padang Panjang, Solok, Sawahlunto dan Sijunjung.
Belum lagi secara sosio kultural, Tanah Datar adalah Negeri Asal Minangkabau dimana Pagarayung sebagai asal mulanya lahir, tumbuh dan berkembangnya peradaban ranah bundo *(Minangkabau sering juga disebut ranah bundo, mengingat kekerabatan minang yang matrilinial/berdasarkan garis keturunan ibu).
Almarhum Irdinansyah Tarmizi satu diantara sosok pemimpin teladan di Ranah Minang, bahkan Indonesia. Kenapa sampai meng-Indonesia, rasa-rasanya sungguh tak berlebihan.
Sosok beliau seorang organisatoris handal, figur pemimpin rendah hati yang membumi, sudah malang melintang di berbagai organisasi. Baik organisasi kepemudaan, kemahasiswaan hingga kemasyarakatan hingga beliau begitu dikenal di berbagai lintas generasi.
Karena ketaladanannya dalam memimpin, kami organisator muda ini lantas memanggilnya kanda, dan musabab ketokohannya dalam mengemban amanah amat pantas pula kami menyebutnya dengan Ayahanda. Selain itu beliau juga sosok Buya yang sudah barang tentu dibekali pendidikan agama nan kokoh yang berkelindan di dalamnya sifat tawadhu’ dan istiqamah.
Dengan bekal kerendah-hatian yang tak dibuat-buat, segudang pengalaman yang tak diragukan mengantarkan beliau menempati berbagai singgasana amanah. Kalau dirunut pencapaian beliau sebagai pemimpin pelayan masyarakat secara legal formal, dari Anggota DPRD Kota Padang, DPRD Provinsi Sumatera Barat, Wakil Bupati hingga terakhir menjabat sebagai Bupati Tanah Datar 2015 – 2020.
2013, 7 tahun yang lalu ketika beliau masih mengemban amanah sebagai anggota DPRD Sumbar, PS. GAS (Gunung Arang Sawahlunto) sebagai klub perserikatan di Kota Sawahlunto menerima undangan dari PS. Orbital Tapi Selo Lintau dimana beliau diantara Dewan Pembina Klub/SSB tersebut.
Atas rekomendasi Ketua Umum Pengcab PSSI Kota Sawahlunto saat itu, Ayahanda Erizal Ridwan (Wakil Walikota Sawahlunto 2008/2013) dan Ketua Harian Om Hasjonni Sy (Anggota DPRD Kota Sawahlunto), kami bersama kanda coach Ismardi Kasim dan rekan2 muda lainnya diamanahi mempersiapkan dan membawa PS. GAS Sawahlunto memenuhi undangan PS. Orbital dalam Turnemen Orbital Cup di Tapi Selo, Kab. Tanah Datar, 2013.
Menjadi suatu kehormatan pula bagi kita semua seluruh warga Sawahlunto tercinta, klub (PS. GAS Sawahlunto) langsung diberi ruang dan ksempatan untuk berlaga pada Pertandingan Pembuka kala itu. Alhamdulillah hasil baik kita peroleh, di pertandingan pembuka kita menang dan melaju ke pertandingan berikutnya.
Turnamen tsb dibuka langsung oleh Kanda/Ayahanda panutan kita Almarhum Drs. H. Irdinansyah Tarmizi. Sambutan sekaligus tendangan kehormatan sbg tanda dimulainya gelaran sepakbola di sudut negeri Luhak Tanah Data, langsung dari beliau. Dengan muka yang jernih, kata-kata yang jelas dan lugas dengan penuh smngad ia memotivasi masyarakat untuk terus berolaharga, berbuat yang positif untuk bangsa dan negara dimanapun berada.
Innalillahi wa innailaihiraji’un, setiap yang bernyawa akan menemui kematian. Sabtu, 19 September 2020 ini Almarhum Irdinansyah Tarmizi menghembuskan nafas terakhirnya di RSUP M. Jamil Padang. Duka yg mendalam bagi kita semua.
Selamat jalan Kanda sekaligus Ayahanda kami dan kita semua, Insya Allah tempatmu surga terbaik. Aamiin yaa rabbal’alamin.***
(Mengenang kepergian Almarhum Irdinansyah Tarmizi, di antara sosok pemimpin teladan)
Komentar post