SOLOK SELATAN – Mengenal sosok wanita yang sudah dua puluh lima tahun setia menjadi pendamping kandidat calon Wakil Bupati Solok Selatan Ir.H.Yulian Efi, M.M. Rentang waktu itu tentunya tidak waktu yang singkat dalam menjalani bahtera rumah tangga, suka duka dan pahit manis kehidupan sudah dirasakan bersama.
Tidak dapat dipungkiri, kesuksesan karir seorang suami disitu terdapat peran seorang wanita, adalah sang istri. Bak pepatah, ‘Dibalik kesuksesan suami, disitu ada peran istri hebat’.
Betti Mulyani, S.Tr.Keb, perempuan yang satu ini sosok wanita hebat yang setia hingga sekarang menemani Yulian Efi, terakhir menjabat Sekretaris Daerah di Kabupaten Sarantau Sasurambi ini.
Buah pernikahannya pada 1995 silam, menghadirkan dua orang buah hati yang keduanya merupakan perempuan. “Alhamdulillah, sejak mulai mengenal suami hingga sekarang. Kesetiaan yang dilandasi rasa saling menghormati dan mencintai karena Allah tidak luntur dan berkurang antara Kami,” ucap Betti di Pulakek Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, (23/9/2020).
Meniti karir sebagai Bidan desa, Betti mendapatkan tugas pertama di sebagai ASN di Puskesmas Lubuk Gadang, Sangir pada tahun 1992 – 1994 setelah menamatkan studi D1 Kebidanan Depkes RI.
“Ketika itu, akses transportasi belum seperti saat ini. Menjadi Bidan desa memang terasa menantang waktu itu. Mengunjungi rumah pasien dan memberikan pelayanan kesehatan terutama bagi ibu hamil. Namun, itu menjadi semangat tersendiri bagi saya, apalagi sudah amanah. Enjoy saja,” kata wanita yang saat ini Sekretaris Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Solok Selatan.
Sekitar dua tahun mengabdi di Sangir sebagai bidan desa, Betti kembali mendapatkan tugas di Puskesmas Pasar Muara Labuh 1994 – 1996. “Pada massa ini mulai mengenal suami yang ketika itu tugas di kota Padang,” ucap perempuan kelahiran 1972 ini mengingat massa awal berkenalan dengan Yulian Efi.
Perkenalan Betti Mulyani dengan Cawabup Solsel Yulian Efi berlanjut ke pelaminan di 1995. “Nah, setahun menikah tepatnya pada 1996, Saya pindah tugas ke Puskesmas Kuranji, Kota Padang disebabkan ketika itu Suami dinas di Padang,” kata wanita penghobi memasak ini.
Dia mengatakan, dalam mendukung pekerjaan suami tidak ada yang spesial atau hal khusus yang dilakukan, layaknya kewajiban istri pada umumnya.
“Istri tuh, harus mematuhi suami, mendoakannya dan mengelola rumah tangga, kan seperti itu yaa.. intinya bagaimana suasana dirumah nyaman dan penuh keberkahan. Sehingga, suami bisa menjalankan kewajiban dunia dan agama dengan baik,” beber Betti.
Terakhir, Betti sampai hari ini masih merasa kagum dan salut atas sikap Yulian Efi. “Bapak itu, seberat apapun persoalan dalam pekerjaan tidak pernah mengeluh jika sudah dirumah. Kadang jika ditanya, beliau selalu terkesan tidak ada persoalan saja. Tidak pernah terbawa kusut jika dirumah, baik itu pada anak maupun pada keluarga,” ujarnya.(j_bridge)
Editor: Yusiana
Komentar post